Kenapa kain bisa tebal? Ternyata ketebalan kain dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
~ Bahan baku kain
Bahan baku kain yang digunakan untuk membuat kain akan memengaruhi ketebalan kain. Beberapa jenis bahan baku, seperti kapas atau wol, cenderung menghasilkan kain yang lebih tebal daripada bahan baku seperti sutera atau rayon.
~ Jenis tenunan kain
Cara kain ditenun juga memengaruhi ketebalan kain. Beberapa jenis tenunan seperti twill atau satin cenderung menghasilkan kain yang lebih tebal, sedangkan tenunan plain weave menghasilkan kain yang lebih tipis.
~ Gramasi kain
Gramasi kain merupakan ukuran berat kain per satuan luas. Semakin tinggi gramasi suatu kain, semakin tebal kain tersebut.
~ Tekstur Kain
Tekstur kain juga memengaruhi ketebalan kain. Kain dengan permukaan yang kasar dan berbulu, seperti flanel atau fleece, cenderung terlihat lebih tebal daripada kain dengan permukaan yang halus dan licin seperti sutera atau chiffon.
~ Metode finishing
Metode finishing atau pemrosesan kain juga dapat memengaruhi ketebalan kain. Beberapa metode finishing, seperti mercerizing atau sanforizing, dapat membuat kain lebih tebal dan padat. Mercerizing adalah proses penambahan larutan kimia (NaOH) pada kapas untuk menambah kekuatan tarik, membuat warna terlihat cerah, dan mengurangi penyusutan kain.
Gimana? Sudah dapat dipahami bukan? Semoga informasi dari SLM Konveksi ini dapat bermanfaat ya! Untuk kalian yang ingin membuat seragam, kemeja, atau jaket bisa bekerja sama dengan SLM Konveksi tentunya bisa menyesuaikan bugdet kalian dan juga hasil yang berkualitas.